Thursday, June 10, 2010

KOMUNITAS>>


PENYEBAR VIRUS KAMERA TANPA LENSA

Kamera lubang jarum atau pinhole camera mulai mewabah di Bandung setelah para penyebar virus dari Komunitas Lubang Jarum Indonesia-Bandung (KLJI-Bandung) giat menggelar workshop perekam gambar tanpa lensa ini. Semenjak lahir pada tahun 2002, KLJI-Bandung yang dimotori Deni Sugandi aktif mengadakan workshop di berbagai kampus dan sekolah-sekolah yang ada di Bandung.

Saat ini, hanya segelintir orang yang bersedia menjadi relawan penyebar virus kamera tanpa lensa. Karena bentuknya komunitas, relawan yang duduk mengurusi komunitas ini pun datang dan pergi. Pengurus pertama yang masih setia dari awal adalah Deni Sugandi, Julius Tomasowa dan Amy. Kini bergabung Willi, Gilang, Ame, Rofii, Soge, Gondrong, dan yang lainnya hingga terkumpul lima belas orang.

Para penyebar virus dalam KLJI-Bandung ini memiliki tujuan yang mulia. Mereka ingin menyebarkan wawasan fotografi dan mengajak masyarakat untuk mencintai karya fotografi yang memiliki nilai artistik. Selain itu, mereka pun ingin masyarakat bisa melakukan proses kreatif dan mengolah rasa untuk menciptakan karya foto yang mengandung pesan di dalamnya.

Penggiat kamera lubang jarum, Deni Sugandi, berharap kamera lubang jarum bisa masuk kurikulum SMP, SMU, dan sekolah-sekolah yang mengajarkan fotografi. “Kamera lubang jarum dengan segala keterbatasannya, sebetulnya dasar dari pendidikan fotografi”, tutur Deni. “Prinsip pada kamera lubang jarum berkaitan dengan fisika dasar khususnya tentang optik yang dipelajari di sekolah”, lanjut Deni. Selain itu, penggiat kamera tanpa lensa yang berprofesi sebagai fotografer ini pun menyatakan, kamera lubang jarum bisa mengajarkan masyarakat untuk kreatif mengolah limbah menjadi sebuah kamera serta tidak konsumtif.

Saat ditanya, kenapa KLJI-Bandung begitu giat menggelar workshop di berbagai tempat, Deni menjawab, “Kamera lubang jarum sesungguhnya masa depan fotografi”. Bukan berbicara teknologi yang bisa menghasilkan gambar tajam, lanjutnya, melainkan “Bicara tentang isi kepala seseorang yang bisa berkembang saat memotret lewat kamera lubang jarum.”

[Teks dan Foto oleh Rikma Yulistiani]

1 comments:

CSB said...

kang deni kadal tampak lebih tampan di foto ini. hahaha..

“Kamera lubang jarum sesungguhnya masa depan fotografi” -> setuju pisan. senior sy smpt bilang skrg tuh trend motret adalah dgn gaya "chimping". diambil dr kata "chimapanzee", yang ketika menemukan sesuatu yg menarik, akan memegangnya di dekat dada, lalu mengamati dgn kepala tertunduk. penasaran? silakan liat org yg moto dgn kamera digital.

proses chimping itu tidak susah. silakan ikuti langkah berikut:
1. keceng di viewfinder
2. jepret
3. tonton LCD

selamat mencoba. hahaha

Post a Comment