Friday, June 11, 2010

FOTO UNIK>>



FOTOSCAN, IDE GILA YANG MENGASYIKAN

Ray Bachtiar Dradjat lahir di Bandung 1959, dengan latar belakang Desain Grafis ITB. Ia dikenal sebagai seniman foto multimedia yang mahir berfotomontase. Tahun 2010 adalah 25 tahun kiprahnya di dunia fotografi; 7 tahun menjadi fotografer di media terkemuka di Indonesia seperti majalah Femina, Gadis, Jakarta-jakarta, dan TIARA; 18 tahun menjadi fotografer profesional.



Berikut petikan wawancara Rikma Yulistiani dan Ray Bachtiar Dradjat perihal fotoscan yang baru-baru ini sedang digelutinya.

Apa sebetulnya fotoscan itu
Fotoscan adalah kependekan dari fotografi scanner. Intinya mengambil gambar dengan scanner.

Apakah prinsip fotoscan sama dengan prinsip fotografi dengan kamera
Pada scanner datar tidak berlaku hukum perspektif seperti pada lensa kamera, pada scanner datar arah cahaya datang searah atau sejajar, dan lensa pada scanner menempel pada alat scanning. Pengambilan gambarnya pun kontinyu, berjalan bersamaan dengan alat scanningnya.

Apa saja yang diperlukan untuk membuat fotoscan
Tentunya scanner. Fotografer bisa menggunakan mika atau plastik wrap pembungkus makanan untuk melindungi scanner dari goresan. Jika menginginkan efek tambahan seperti backlight atau sidelight, fotografer bisa menambahkan lampu tambahan. Pokonya bebas berkreasi dan berinovasi.

Dari mana muncul ide untuk membuat fotoscan
17 tahun lalu saat menjadi penjaga rubrik wanita di mata pria di majalah Jakarta-jakarta, saya melakukan percobaan dengan mesin fotokopi. Saat ini, ada mesin fotokopi yang lebih mini dan sudah memasyarakat. Mesin itu adalah scanner. Saya teringat eksperimen saya saat di Jakarta-jakarta. Akhirnya, 2006, saya mulai mengeksplorasi mesin fotokopi mini atau scanner.

Kenapa tertarik dengan fotoscan
Efek yang dihasilkan dari setiap tipe dan merek scanner selalu berbeda. Citra yang paling mengejutkan justru lahir dari tipe scanner paling murah.

Anda menyatakan, dalam beberapa hal fotoscan bisa menyamai bahkan melebihi kemampuan kamera digital. Apa maksudnya
Scanner bisa digunakan sebagai alat montase, kolase, dan fotogram, bahkan bisa disebut mesin waktu karena kualitas scanner masa kini mampu membawa kita berwisata melintasi waktu, dengan menggali kenangan pribadi lewat negatif atau positif film yang direkonstruksi kembali. Hal inilah yang tak dimiliki kamera digital.

Bagaimana kualitas karya fotoscan
Sebetulnya tidak ada karya foto yang lebih berkualitas dari karya foto lainnya. Yang ada adalah karya foto kreatif dan inovatif. Foto yang kreatif tidak tergantung pada alat yang canggih. Alat tetaplah alat. Karya foto tergantung pada pemikiran dan konsep sang kreator.

Apa kekurangan dan kelebihan fotoscan
Scanner sifatnya pasif, artinya diam di tempat. Maka, modelnya harus rela mendatangi scanner. Tapi banyak karya foto yang bisa dihasilkan fotoscan, misalnya saja foto still life, montase, kolase, foto model, fotogram, dan masih banyak lagi.

Sejak 1986 Anda melakukan gebrakan-gebrakan alternatif di dunia fotografi. Bahkan 2002, Anda memasyarakatkan kamera lubang jarum di Indonesia. Dan sejak 2006, Anda mulai mengenalkan fotoscan. Kenapa Anda melakukan hal tersebut
Saya tidak ingin fotografer dimanjakan dengan peralatan fotografi yang canggih. Saya khawatir, fotografer akan malas saat dikuasai teknologi digital. Fotografi memang kombinasi dari imajinasi dan alat. Tapi sekali lagi, alat tetaplah alat. Saya tidak ingin imajinasi itu diistirahatkan dengan kemunculan kamera digital yang memberikan banyak kemudahan. Bukan berarti saya menolak kamera digital. Saya hanya menekankan, fotografer harus mengolah logika dan rasanya terlebih dahulu, baru bisa menghasilkan karya cipta.











Teks by Rikma Yulistiani
Photo by Febi Haryani

10 comments:

andini patricia said...

menarik ni... tapi seharusnya lebih di eksplor kekurangan dari segi kesehatan..

keep posting gan.. hahahaha

zoom.in said...

terimakasih kak dini , ditunggu komentar dalam postingan yg lain :)

Gamer_GPM said...

bener2 orang yang pantang menyerah dan inovatif. Indonesia emg gudangnya org pinter sebenernya

Dunia LaLa said...

mo liat hasilnya fotoscan dong..

MAKNYUSS said...

mana pic-nya gan? sundul..sundul..hahahahaha

zoom.in said...

contoh fotoscannya lg coba diupload..

CSB said...

ohh.. rikma bertemu dgn kang ray. seandainya sy yg ketemu, sy ingin tanya, "Kenapa sy ga menang? hahahaha.. keukeuh.."

dan daripada ngedumel, ini sy taro tautannya seniman (klo boleh dibilang gitu) photoscan ato happyscan ato apapun itu namanya :

Angki Purbandono :
http://www.jpgmag.com/people/angkipu
http://www.c-artsmag.com/articles/detail.php?Title=Angki%20Purbandono%20An%20object,%20a%20flatbed%20scanner%20and%20a%20darkroom&ID_Comment=0

zoom.in said...

@ cha2 : okey kak cha2 , terimakasih :)

jenderal said...

kuull,,,nice interview,,

zoom.in said...

makasih jenderal..ayo coba fotoscan

Post a Comment