Thursday, June 10, 2010

EVENT>>


FOTO AJAIB DARI KAMERA YANG AJAIB


Leonardo Da Vinci menyatakan:

“Siapa yang akan percaya dari sebuah lubang kecil, kita dapat melihat alam semesta”


Kalimat di atas rasanya tepat untuk menggambarkan ajaibnya sebuah kotak berlubang yang mampu mengajak kita untuk berpikir dan berimajinasi. Kotak tersebut adalah kamera lubang jarum. Kamera tanpa lensa yang diperkenalkan pertama kali di Indonesia oleh Ray Bachtiar Dradjat. Kamera lubang jarum sebetulnya tidak dibuat dari kotak saja. Kaleng bekas pun bisa disulap menjadi kamera yang ajaib.


Untuk menularkan virus kamera lubang jarum, Komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia (KLJI) giat mengadakan workshop di berbagai daerah. Salah satunya adalah workshop yang bekerja sama dengan Keluarga Remaja Islam Salman ITB. Workshop kali ini digelar dalam rangkaian acara Festival Pers Kayu selama dua hari, 29-30 Mei 2010.

Ada hal menarik dalam workshop yang berlangsung di halaman masjid Salman ITB ini. Ada kotak besar yang diselimuti kain hitam di atas sebuah meja. Di dalamnya ada tiga wadah yang berisi cairan bening. Acap kali kotak ini dimasuki laki-laki selama sepuluh menit. Saat keluar..wow, laki-laki tersebut akan membawa selembar foto yang begitu menakjubkan. Apa sih sebetulnya kotak ajaib itu? Kotak tersebut ternyata kamar gelap portable pertama yang dibuat oleh KLJI-Bandung. Kamar gelap portable ini berfungsi dalam pemrosesan cuci cetak foto.


Menurut Ketua Pelaksana Festival Pers Kayu. Elfa Silviana, workshop kamera lubang jarum kali ini diadakan untuk menarik minat masyarakat khususnya remaja muslim di bidang jurnalistik. Saat ditanya, kenapa lebih memilih untuk mengadakan workshop kamera tanpa lensa ini, Elfa menjawab, “Kamera lubang jarum bukan kamera yang canggih, tapi karyanya benar-benar canggih”.


Workshop kamera lubang jarum kali ini dihadiri beberapa siswa SMP, SMU, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Semua peserta workshop bisa membuat kamera lubang jarum sendiri lalu memotret objek, melakukan cuci cetak di kamar gelap portable, dan tentunya membawa pulang karya foto yang mereka hasilkan. Feby Haryani mengaku senang saat mengikuti workshop ini. “Penasaran aja, kok bisa ya kotak atau kaleng susu bekas menghasilkan foto yang bagus”, tutur Feby.


[Teks dan Foto oleh Rikma Yulistiani]

0 comments:

Post a Comment